Pernahkah Anda mendengar tentang paraben? Paraben adalah bahan pengawet yang seringkali digunakan dalam produk kosmetik, produk makanan, produk kebersihan tubuh dan juga obat-obatan. Paraben sangat efektif mencegah pertumbuhan jamur, bakteri dan ragi yang dapat menyebabkan kerusakan produk.

Manfaat dan Kegunaan Paraben dalam Produk Kosmetik

Paraben merupakan bahan kimia yang biasa digunakan sebagai pengawet dalam produk kosmetik. Paraben dapat digunakan dalam kosmetik untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur berbahaya, untuk melindungi produk.

Jamur, bakteri dan ragi berisiko tumbuh pada produk kosmetik dan kebersihan yang Anda gunakan, terutama produk yang memiliki kandungan air tinggi seperti sampo, kondisioner, pelembap, pembersih wajah, tabir surya, gel cukur, makeup, deodoran dan lain sebaganya.

Sifat antimikroba paraben efektif melawan jamur dan bakteri gram positif. Sehingga penggunaan paraben di dalam produk kosmetik memungkinkan usia simpan yang relatif lebih lama sehingga aman digunakan dalam jangka waktu tertentu.

Mengenal Jenis-Jenis Paraben dalam Kosmetik

Produk perawatan tubuh seperti sampo, sabun, kondisioner, deodoran adalah penyumbang terbesar paparan paraben. Hal ini ditunjukkan melalui penelitian yang membandingkan kadar paraben dalam tubuh wanita, pria, remaja dan anak-anak.

Remaja putri dan wanita yang memakai makeup setiap hari, memiliki kadar propylparaben lebih tinggi dalam urine dibandingkan mereka yang jarang memakai makeup. Penggunaan losion tubuh, pelembab wajah, produk perawatan rambut, dan tabir surya juga meningkatkan kadar paraben di dalam urine.

Produk kosmetik biasanya mengandung campuran berbagai jenis paraben. Adapun jenis-jenis paraben yang seringkali digunakan dalam produk kosmetik di antaranya:

• Methylparaben
• Ethylparaben
• Propylparaben
• Isopropylparaben
• Butylparaben
• Isobutylparaben

Berbahayakah Paraben bagi Kesehatan Tubuh?

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan produk kosmetik atau perawatan tubuh yang mengandung paraben dapat memengaruhi kesehatan. Hal ini disebabkan karena paraben sangat mudah masuk dan diserap oleh kulit.

Dalam penelitian juga diketahui bahwa paraben tidak menumpuk dan tersimpan lama di dalam tubuh, namun keberadaannya dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan, di antaranya:

• Gangguan hormonal - Gangguan hormonal adalah yang paling sering dilaporkan terjadi pada penggunaan produk yang mengandung paraben. Gangguan kesuburan seperti penurunan jumlah sperma, gangguan periode menstruasi, gangguan pertumbuhan janin dan juga kelahiran prematur dikaitkan dengan penggunaan produk yang mengandung paraben secara rutin.
• Munculnya kanker - Para peneliti juga sedang mempelajari adanya hubungan antara paraben dengan kanker payudara. Sejauh ini, belum ada penelitian yang dilakukan pada manusia terkait hal ini. Penelitian hanya dilakukan dengan hewan sebagai subjek penelitian utama.
• Iritasi kulit - Kulit dapat menjadi sensitif terhadap produk yang mengandung paraben dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit.

Hingga saat ini FDA masih belum membuat peraturan khusus yang melarang penggunaan paraben. Paraben dianggap aman dibandingkan bahan pengawet lain, dan paraben menunjukkan efek yang berbeda-beda di dalam tubuh.

Namun sebagian besar produsen kosmetik dan juga produk perawatan tubuh telah meninggalkan penggunaan paraben dan menyatakan produknya bebas paraben untuk menghindari risiko kesehatan yang mungkin terjadi.

Anda dapat menghindari risiko paraben dengan memeriksa kembali label dan mencari informasi kandungan produk atau informasi bebas paraben di balik kemasan.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!